Kriptografi

Kriptografi
Menurut “Mbah Wikipedia”, hehehe...ga’ cuma “Mbah Google” aja yag bisa....he, Kriptografi, secara umum adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita (Bruce Schneier - Applied Cryptography). Pengertian lainnya tentang kriptografi yaitu ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data,keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data (A. Menezes, P. van Oorschot and S. Vanstone - Handbook of Applied Cryptography).
Kriptoanalisis (cryptanalysis) adalah kebalikan dari kriptografi, yaitu suatu
ilmu untuk memecahkan mekanisme kriptografi dengan cara mendapatkan kunci dari
cipherteks yang digunakan untuk mendapatkan plainteks. Kriptologi (cryptology) adalah ilmu yang mencakup kriptografi dan kriptoanalisis.

Visi misinya nih,,alias empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu :
1.    Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
2.    Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
3.    Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
4.       Non-repudiasi., atau menolak penyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat.

Kriptografi pada dasarnya terdiri dari dua proses, yaitu proses enkripsi dan proses dekripsi. Proses enkripsi adalah proses penyandian pesan terbuka menjadi pesan rahasia (ciphertext). Ciphertext inilah yang nantinya akan dikirimkan melalui saluran komunikasi terbuka. Pada saat ciphertext diterima oleh penerima pesan, maka pesan rahasia tersebut diubah lagi menjadi pesan terbuka melalui proses dekripsi sehingga pesan tadi dapat dibaca kembali oleh penerima pesan. Nih saya kasih gambarnya agar semakin tambah mengerti..


Dalam sistem komputer, pesan terbuka (plaintext) diberi lambang M, yang merupakan singkatan dari Message. Plaintext ini dapat berupa tulisan, foto, atau video yang berbentuk data biner. Plaintext inilah yang nantinya akan dienkripsi menjadi pesan rahasia atau ciphertext yang dilambangkan dengan C (Ciphertext). Secara matematis, fungsi enkripsi ini dinotasikan dengan :
E(M) = C
Sedangkan fungsi dekripsi adalah proses pembalikan dari ciphertext menjadi plaintext kembali. Secara matematis dinotasikan sebagai berikut :
D(C) = M
D(E(M)) = M
Duh rumus lagi rumus lagi....andaikan di dunia ini ga’ ada rumus....huh....makin pusing...hehe
Algoritma Kriptografi
Algoritma kriptografi atau sering disebut dengan cipher adalah suatu fungsi
matematis yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi (Schneier, 1996).
Ada dua macam algoritma kriptografi, yaitu algoritma simetris (symmetric algorithms) dan algoritma asimetris (asymmetric algorithms). Tetapi artikel lain juga menambahkan algoritma lagi, yaitu algoritma hibrid, berikut penjelasannya.

1. Algoritma Simetris
Algoritma simetris adalah algoritma kriptografi yang menggunakan kunci
enkripsi yang sama dengan kunci dekripsinya. Algoritma ini mengharuskan pengirim
dan penerima menyetujui suatu kunci tertentu sebelum mereka saling berkomunikasi.
Keamanan algoritma simetris tergantung pada kunci, membocorkan kunci berarti
bahwa orang lain dapat mengenkripsi dan mendekripsi pesan. Agar komunikasi tetap
aman, kunci harus tetap dirahasiakan. Algoritma simetris sering juga disebut dengan
algoritma kunci rahasia, algoritma kunci tunggal, atau algoritma satu kunci.
Berikut gambarnya....









Masih pusing??? Ini gambar yang lain....semoga tambah pusing...hehe...









Algoritma simetris memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yakni:
Kelebihan :
  1. Waktu proses untuk enkripsi dan dekripsi relatif cepat, hal ini disebabkan karena efisiensi yang terjadi pada pembangkit kunci.
  2. Karena cepatnya proses enkripsi dan dekripsi, maka algoritma ini dapat digunakan pada sistem secara real-time seperti saluran telepon digital.
Kekurangan :
1.    Untuk tiap pasang pengguna dibutuhkan sebuah kunci yang berbeda, sedangkan sangat sulit untuk menyimpan dan mengingat kunci yang banyak secara aman, sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam hal manajemen kunci.
2.    Perlu adanya kesepakatan untuk jalur yang khusus untuk kunci, hal ini akan menimbulkan masalah yang baru karena tidak mudah u menentukan jalur yang aman untuk kunci, masalah ini sering disebut dengan “Key Distribution Problem”.
  1. Apabila kunci sampai hilang atau dapat ditebak maka kriptosistem ini tidak aman lagi.

Contoh dari algoritma kriptografi simetris adalah Cipher Permutasi, Cipher Substitusi, Cipher Hill, OTP, RC6, Twofish, Magenta, FEAL, SAFER, LOKI, CAST, Rijndael (AES), Blowfish, GOST, A5, Kasumi, DES dan IDEA.


1. Algoritma Asimetris
Algoritma asimetris, sering juga disebut dengan algoritma kunci publik, menggunakan dua jenis kunci, yaitu kunci publik (public key) dan kunci rahasia (secret key). Kunci publik merupakan kunci yang digunakan untuk mengenkripsi pesan. Sedangkan kunci rahasia digunakan untuk mendekripsi pesan.
Inilah gambarnya...










Ini gambar yang lainnya...semoga tidak pusing tapi makin pusing, hehe..







Kelebihan :
  1. Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat diatasi.
  2. Manajemen kunci pada suatu sistem informasi dengan banyak pengguna menjadi lebih mudah, karena jumlah kunci yang digunakan lebih sedikit.

Kekurangan :
  1. Kecepatan proses algoritma ini tergolong lambat bila dibandingkan dengan algoritma kunci simetris.
  2. Untuk tingkat keamanan yang sama, rata-rata ukuran kunci harus lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran kunci yang dipakai pada algoritma kunci simetris.

Contoh dari algoritma asimetris adalah RSA, ElGamal, McEliece, LUC dan
DSA (Digital Signature Algorithm).

1.   Algoritma Hibrid
Penggabungan antara kriptografi simetris dan asimetris sehingga mendapatkan kelebihan kedua metode, berikut adalah contoh gambarnya.











 Semoga bermanfaat...!!!!


0 komentar:

Posting Komentar